Sudah menjadi kewajiban emak-emak yang mempunyai anak usia sekolah di pagi hari, adalah memberikan uang saku. Ya, uang yang digunakan untuk bayar angkot berangkat dan pulang sekolah serta uang untuk jajan.

Jajan adalah aktivitas yang selalu ditunggu para siswa. Pertanyaan "Bu, istirahat?" menjadi simponi merdu untuk guru. Menandakan bahwa peserta didik sudah sangat ingin mengendorkan otot dan otak. Terlepas sejenak dari buku paket dan buku tulis.

Meluapkan kebebasan dengan bermain bersama teman-teman. Yang pasti tidak mereka lewatkan adalah mengisi perut. Sarapan yang teramat pagi membuat mereka sudah lapar kembali. Membeli makanan di kantin, koperasi atau bahkan para penjual keliling yang membawa gerobak adalah hal yang wajib mereka lakukan. Supaya cacing di perut tidak berbunyi.

Membeli jajan sesuai selera mereka. Tanpa memperhatikan efek bagi kesehatan tubuh. Saus dan bumbu pedas instan menjadi idola. Merah merona dari pewarna makanan tak diperhatikan. Pemanis buatan tak dihiraukan. Apalagi micin, penyedap makanan yang membuat jajanan menjadi gurih dan terasa enak di lidah, sama sekali tidak mereka khawatirkan. Yang penting bagi mereka adalah enak, gurih dan nikmat.

Melihat fenomena seperti itu, guru-guru MTs Muhammadiyah Patikraja sepakat untuk meluncurkan program baru yaitu

"Eating Together Day". Hari makan bersama, program yang dilaksanakan setiap hari jum'at.

Program yang mewajibkan para siswa untuk tidak jajan di sekolah tapi membawa bekal sendiri dari rumah. Bekal yang disiapkan oleh orang tua mereka. Tidak boleh meninggalkan sampah baik itu sampah organik maupun anorganik.

Program yang tayang perdana hari jum'at tanggal 4 Oktober 2019. Program yang membuat guru senang dan trenyuh. Senang melihat mereka makan bersama. Tidak berseliweran kesana kemari. Duduk manis di meja masing masing menyantap hidangan yang jelas sehat untuk tubuh mereka. Kekraban semakin terasa. Duh bikin gurunya mewek.

Bismillah semoga program ini dapat berjalan lancar. Dukungan dari berbagai pihak sangat diharapkan. Karena kesehatan mahal harganya. Karena kebersihan menjadi tanggung jawab bersama.

Patikraja, 4 Oktober 2019