Dyahni Mastutisari

Lulusan FKIP UNS Solo Jurusan Pendidikan Matematika. Sekarang bertugas di MTs Muhammadiyah Patikraja Kabupaten Banyumas...

Selengkapnya
Navigasi Web

BUNDA RAIHANA: INILAH GENERASI ALPHA SEBENARNYA

Suatu sore ketika aku sedang memandikan Hasna.

“Ibu, nggak boleh dilempar,” wajah Hasna sedikit masam ketika dengan sengaja aku melempar baju kotor miliknya ke dalam ember.

“Oh, iya gak boleh di lempar ya, Na?” Aku tersenyum memperhatikan tingkahnya yang menggemaskan.

“Ulangi lagi,” ucapnya lagi dengan tatapan yang serius.

“Baiklah, Ibu ulangi lagi ya?” Aku pun segera mengambil kembali baju kotor milik Hasna dan meletakkannya dengan pelan ke dalam ember.

Fragmen seperti itu terulang beberapa kali ketika aku sedang memandikan Hasna, gadis kecilku yang Oktober kemarin genap berusia 4 tahun. Lupa membuatku melakukannya. Kejadian sederhana bagi sebagian orang tapi tidak untukku.

Mengajarkan sopan santun sejak dini pada Hasna menjadi prioritasku. Supaya kelak dia menjadi anak yang tahu etika. Tidak sembarangan dalam melakukan apapun. Termasuk hal sepele sekalipun. Ketika salin baju, baju yang kotor tidak boleh dilempar. Setelah bermain, mainan harus dibereskan sendiri. Memberikan atau menerima sesuatu dari orang lain menggunakan tangan kanan. Meminta izin ketika meminjam sesuatu ke orang lain dan masih banyak lagi pelajaran sopan santun yang saya ajarkan kepada Hasna.

Tidak hanya dengan perkataan. Sebagai orang tua kami pun harus memberi contoh. Supaya dia bisa melihat dan menirunya. Maka ketika aku terlupa melempar baju kotor miliknya ke dalam ember. Dia akan segera protes dan memintaku untuk mengulanginya. Tidak hanya dengan bapak dan ibunya, Hasna pun pernah melarang orang lain untuk tidak melempar sembarangan.

“Mbah, jangan dilempar, gak boleh!” ucapnya tiba-tiba kepada tukang bangunan yang dengan kasar melempar ember kosong bekas adukan semen dan pasir ke lantai. Waktu itu aku dan Hasna sedang berjalan di bawah si tukang bangunan tersebut. Aku hanya tersenyum melihat tingkahnya dan bersyukur dalam hati. Bahwa dia telah memahami apa yang kami ajarkan.

Semoga kami generasi X dapat membersamai selalu Hasna generasi Alpha yang disebut-sebut sebagai generasi paling pintar. Tidak mudah memang membesarkan si kritis yang dilingkupi dengan teknologi dan gawai itu. Tapi dengan kekritisannya kami harus lebih berhati-hati bersikap di depannya. Karena salah sedikit saja, kami akan langsung dapat kritikan darinya...he...he.

Patikraja, 24 November 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah..., Hasna sudah tumbuh menjadi anak yang kritis. Tinggal bagaimana bundanya mendampingi generasi paling pintar ini. Sejak lahir, gen alpha ini sudah sangat akrab dengan teknologi. Semoga kelak menjadi generasi qurrota a'yun. Sun sayang buat Hasna. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah...., Bunda Dyahni.❤❤❤

23 Nov
Balas

Aamiin yaa robbal'alamin ...terima kasih Uthi. Sehat dan sukses selalu untuk Bunda. Mohon doanya untuk selalu istiqomah dalam segala hal.

23 Nov

Wow, Hasna luar biasa yah, karakter terbentuk karena pembiasaan diri. Sukses selalu dan barakallahu fiiik

23 Nov
Balas

He...he...terima kasih Bunda Pipi..barakallah

23 Nov



search

New Post