Empati Sepasang Kaki
Adzan shubuh berkumandang. Membangunkan Hasna dari tidur lelapnya. Memanggil ibunya yang tengah menunaikan shalat.
"Ibu sini", teriak Hasna
"Ya, sebentar", jawab Ibu sembari membereskan mukena. Berlari tergopoh-gopoh menuju kamar Hasna.
"Bu, Uthi tidur dimana?" tanya Hasna kemudian.
"Di kamar sebelah."
Ibu menggendong Hasna menemui Uthinya yang hanya tersenyum melihat cucunya sudah bangun.
"Sudah bangun, Na?"
Yang ditanya hanya terdiam. Memandangi mbah putrinya yang semalam menginap di rumah Hasna setelah perjalanan kurang lebih dua jam dari Kebumen. Satu minggu sudah Uthi menginap di rumah Budhe. Dan kemarin Hasna menjemput Uthi bersama bapak dan ibunya.
Usia lanjut membuat kaki Uthi sering terasa sakit. Duduk terlebih dahulu di tepi ranjang dilakukan beliau sebelum kemudian melakukan aktivitas pagi hari. Mendapati Uthinya sedang memijat-mijat kaki menimbulkan empati Hasna yang kemudian menuntun mbah putrinya sampai ke dapur.
"Sudah, Na, sampai sini saja, pinter bantuin Uthi jalan."
Ibu yang tengah sibuk di dapur tersenyum melihat tingkah putrinya. Mengingatkannya pada peristiwa setahun yang lalu. Saat itu almarhum mbah kakung hendak menunaikan shalat. Mendapati kakung kesulitan mengenakan sarung Hasna pun kemudian berlari menuju bapaknya.
"Pak, bantuin kakung pakai sarung, kasihan," Hasna menarik tangan bapaknya untuk membantu mbah kakung mengenakan sarungnya.
Atau berlari menuju kakungnya yang sedang kesulitan membuka kaleng biskuit.
"Sini, Kung Hasna bantuin buka, Kakung mau makan roti?" Mbah kakung tersenyum sembari mengangguk. Waktu itu Hasna berusia 2 tahun 9 bulan.
Semoga seiring bertambahnya usia Hasna, rasa empatinya semakin besar. Menjadikannya anak yang peduli lingkungan sekitar di tengah gaya hidup yang semakin individualis.
Patikraja, 22 Juli 2019
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Biasa cucu minta pijet Uti. Nya. OK Bun
Ok juga Pak Tanto
Masya Allah, pinternya cucu Uthi. Rasa empati yang dimilki gadis kecil kepada orang-orang terkasih, sungguh luar biasa. Betul, Bunda. Semoga rasa empati itu akan terus lestari dan semakin terasah di dalam diri Hasna. Salam sayang dari Uthi di Medan. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah, Bunda Dyahni.
Nggih Uthi...semoga...mohon doanya supaya Hasna jadi anak yang shalihah. Barakallah Uthi
Subhanallah, Hasna makin pintar yah, empati muncul burunin dari bundanya itu, hehehe. Sukses selalu dan barakallahu fiik
He...he...apa iya nurunin ibunya? Terima kasih untuk kunjungannya Bunda Pipi
Aamiin, semoga jadi anak shaleha yang punya empati tinggi, sehat, bahagia dan sukses selalu. Barakallahu fiik.
Aamiin .....terima kasih Miss Rita
Abah pun sudah lama tidak mampir, rupanya Hasnah semakin cerdas dan menhadi Shalihah. Barakallah Ibu Dyahni selalu sehat
Njih Bah...jazakillah berkenan mampir. Mohon doanya untuk Hasna