Dyahni Mastutisari

Lulusan FKIP UNS Solo Jurusan Pendidikan Matematika. Sekarang bertugas di MTs Muhammadiyah Patikraja Kabupaten Banyumas...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tanpa Anastesi

Pertengahan Maret 2015

Aku dalam kondisi sadar sepenuhnya ketika seorang perawat mendorong dipan yang membawaku masuk ke ruang operasi. Hari ini tepat satu hari setelah kejadian naas yang menimpaku kemarin siang.

Kecelakaan tunggal, jatuh dari motor menyebabkan sendi lutut sebelah kanan bergeser dari tempatnya. Kali ini lumayan parah. Tidak cukup diurut oleh tukang pijat profesional sekali pun. Aku harus memberanikan diri untuk diperiksa di rumah sakit. Karena bukannya membaik, setelah diurut kaki menjadi semakin bengkak terutama bagian lutut.

Setelah dilakukan tindakan rontgen, menurut keterangan dokter terdapat banyak darah dintara dua bonggolan sendi. Harus segera dilakukan tindakan operasi untuk mengeluarkan darah dari lututku.

"Berhubung Ibu sedang hamil, operasi dilakukan tanpa anastesi ya? Setelah itu digips untuk mengistirahatkan kaki Ibu," ucap dokter keturunan Tionghoa yang menanganiku.

Tanpa anastesi itu berarti tanpa menggunakan obat bius. Oh my good. Selama hidup baru kali ini aku menjalani operasi. Pengalaman pertama dan tanpa obat bius. Nyaliku mulai menciut. Ketika kemudian seorang perawat membawaku ke sebuah ruangan untuk diambil sampel darah sebelum dilakukan tindakan operasi. Aku pun bertanya padanya.

"Mas, sakit tidak ya kalau tanpa obat bius?"

"Ibu berdoa saja ya?" jawab perawat dengan muka begitu pias. Menandakan kekhawatiran tergambar juga dari raut mukanya.

Ya Allah bagaimana aku harus menjalani operasi tanpa anastesi ini.

Tunggu kisah selanjutnya ....

Patikraja, 29 Juli 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Duuuh...Bunda Dyahni...., apapun itu, semoga tetap kuat dan baik-baik saja. Uthi jadi kebayang kejadian yang juga terjadi setahun lalu. Salam sehat-sehat selalu. Barakallah...., Ummu Hasna. Ditunggu kabar selanjutnya. Insyaa Allah semua akan baik-baik saja.

29 Jul
Balas

Alhamdulillah semua baik-baik saja Bunda...kisah itu terjadi 5 tahun yang lalu ketika mengandung Hasna. Barakallah Bunda...jazakillah doanya untuk kami sekelurga...semoga Uthi dan keluarga di Medan selalu sehat. Aamiin ya robbal'alamin

29 Jul

Wah, makin deg degan nih nunggu cerita selanjutnya. Semoga baik baik saja

29 Jul
Balas

Ditunggu cerita selanjutnya ya Bunda Pipi....barakallah

30 Jul

Abah turut mendo'akan dari Medan semoga cepat sembuh. Barakallah Ibu Dyahni selalu sehat

29 Jul
Balas

Amin...jazakallah Abah...alhamdulillah meski terkadang masih nyeri...lutut sudah kembali normal ...itu kejadian lima tahun yang lalu.

30 Jul

Ceritanya seru dan mengharukan.Lanjut Bu.Saya tunggu Salam kenal dan sukses selalu

31 Jul
Balas

Terima kasih Bu Anik...tunggu kisah selanjutnya ya? Salam kenal juga dari Banyumas

31 Jul

Ceritanya seru dan mengharukan.Lanjut Bu.Saya tunggu Salam kenal dan sukses selalu

31 Jul
Balas



search

New Post