Dyahni Mastutisari

Lulusan FKIP UNS Solo Jurusan Pendidikan Matematika. Sekarang bertugas di MTs Muhammadiyah Patikraja Kabupaten Banyumas...

Selengkapnya
Navigasi Web

Cerita yang Tertinggal di Sudut Pasar

Duluu sekali ketika aku masih abg, ibu pernah bercerita jika pada waktu beliau mengandung diriku, mengalami yang namanya 'nyidam'. Hal alamiah yang dialami seorang wanita hamil. Demikian pula dengan ibuku. Ingin minum dawet di Pasar Wage itu yang dirasakan beliau. Keinginan yang begitu kuat membawanya datang ke pasar tanpa ditemani bapak. Pada waktu itu bapak memang tengah sibuk.

Sesampainya di pasar, kekecewaan yang didapatkan ibu karena ternyata penjual dawetnya tidak berjualan. Kata ibu mungkin itu yang menyebabkan aku gampang 'ngiler'an sampai sekarang he..he.... Ah, terlepas benar atau tidaknya mitos tentang 'ngiler' itu, aku hanya ingin bercerita, ternyata membuat ibu bahagia itu sangat sederhana. Mengantar beliau belanja ke pasar sudah membuat wajah beliau begitu sumringah.

Minggu pagi (28/8) setelah malamnya ibu menginap di rumahku, setelah sarapan, "Na, jalan-jalan yuh sama Uthi ke Pasar Wage?"ibu berkata pada cucu perempuannya. Yang diajak pun oke-oke saja. Jadilah kami berempat, aku, suami, Hasna dan ibu pergi ke Pasar Wage.

Meski dengan menggunakan satu tongkat untuk menyangga kaki yang mulai gampang capai, ibu kelihatan sangat bersemangat berjalan menyusuri deretan kios di pasar. Berjalan pelan-pelan menuju penjual daging ayam langganannnya. Membeli beberapa kilogram ayam potong untuk acara tahlilan bapak. Terlihat wajah ibu begitu sumringah menanti penjual ayam membersihkan ayam pesanan beliau. Berbincang entah apa saja sambil tersenyum-senyum. Senang rasanya melihat beliau tersenyum.

Setelah selesai dengan pesanannya sambil berjalan pulang, beberapa kali ibu berhenti membeli sayuran yang warna hijaunya memang begitu menggoda. Menawar, memilih barang membuat ibu bahagia. Di sudut pasar setelah semua yang dibutuhkan terbeli, "Pengin jajan apa Na?" kata Ibu kepada kami.

"Makan bakso apa?"

Kami pun menyetujui tawaran ibu. Makan bakso dan soto di kedai kecil di pojok pasar semakin melengkapi kebahagiaan ibu. Ditemani pitik berwarna ungu kepunyaan Hasna. Anak ayam yang baru saja dibeli Hasna. Anak ayam yang membuat Hasna menangis dan membuat uthinya memintaku untuk membelinya saja. Katanya biar tidak rewel. Anak ayam yang diletakkan di meja tempat kami makan dan untungnya tidak pup di depan kami. Makan bersama yang membuat ibu terlihat begitu senang.

Ketika bahagia cukup dengan membuat orang lain bahagia. Apalagi jika orang itu adalah ibu kita sendiri. Sungguh jangan sepelekan pasar karena pasar bisa menjadi hadiah untuk ibu kita. Karena kita semua pun tahu kalau wanita sangat suka belanja. Meski sudah tua pun apa salahnya mengajak Uthi ke pasar....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pasar..., menjadi tempat yang membahagiakan bagi Uthi. Karena...Uthi pun punya kenangan tersendiri di pasar, ketika beliau masih muda duluuu. Berbelanja, memenuhi kebutuhan keluarga, pernah Uthi lakukan dulu dengan penuh rasa cinta. Itu sebabnya mengapa wajah Uthi begitu sumringah ketika diajak ke pasar. Kenangan itu kembali mengaca di mata beliau. Manis. Salam buat Uthi, Hasna, dan seluruh keluarga. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah, Bunda Dyahni.

28 Aug
Balas

Subhanallah komentar yang begitu manis juga. Jazakillah Uthi, sehat, bahagia dan sukses selalu juga untuk Uthi di Medan

29 Aug

Setuju Bu, membahagiakan ibu di atas segalanya. Sukses selalu dan barakallah fiik

28 Aug
Balas

Alhamdulillah....jazakillah Bunda Pipi

29 Aug

Bahagia di sudut pasar dengan orang-orang terkasih adalah hal yang istimewa apalagi dengan ibu, selalu ada cerita seru yang tak terlupakan. Sehat dan sukses selalu ya bund, barakallah.

29 Aug
Balas

Terima kasih Miss Rita untuk kunjungannya. Sehat dan sukses selalu untuk Bunda

29 Aug



search

New Post